RSS

Asyiknya mancing di Bogowonto




"No ... mulih sekolah bar mangan mengko mancing yuk, kowe ngampiri aku ya ... "

Sepenggal kalimat aku teriakan kepada Surono teman mainku. Aku dengan Surono sahabatan sejak kami masih dibangku sekolah dasar. kami tinggal di satu kampung, tetanggaan tempat kami berdua.
"No ... kita bakalan dapatkan ikan banyak, tuh kamu lihat meganya gambar sisik pertanda ikannya banyak" Karena mitos apa karena kebetulan tapi memang sering terjadi kalau mega nampak bergambar seperti sisik ikan, biasanya kami bisa mendapat hasil pancingan banyak.
Disungai Bogowonto tempat kami mancing. Diarea kedung Amba biasa kami melempar mata pancing yang sudah dicantolkan siput / bekicot yang sudah dikupas cangkangnya.

Sebaliknya dengan tanda mega dilangit, masih ada yang menentukan kami berangkat mancing. Diantaranya, kami diberi ijin oleh ibu, cuaca mendukung, dan yang sangat fatal kalau kami didalam perjalanan atau di saat kami sedang memancing kami temui ular, maka pasti kami memutuskan langsung batal dan kami pulang.

Mancing di Bogowonto jenis ikan yang biasa kami angkat ikan tawes, nila, sidat, sembilang pernah juga umpan dimakan bulus / kura sebesar piring makan.
Yang sangat menjengkelkan kalau para tentara dari Batalion 437 waktu itu sebelum berubah menjadi Batalion 412 melakukan pengeboman disungai. Pasti hari berikutnya kami akan sulit mendapat ikan. Saya harap sekarang tidak lagi seperti dulu, kalau masih mohon Pemda melarang tindakan pengeboman di sungai.


Ilustrasi gambar dari suntingan :
http://yukmancing.blogspot.com/
http://mbahngari.blogspot.com/search?updated-min=2010-01-01T00:00:00-08:00&updated-max=2011-01-01T00:00:00-08:00&max-results=4


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Cinta kehidupan

Artikel (Si Pemancing Cilik)

Pada tepian sebuah sungai, tampak seorang anak kecil sedang bersenang-senang. Ia bermain air yang bening di sana. Sesekali tangannya dicelupkan ke dalam sungai yang sejuk. Si anak terlihat sangat menikmati permainannya.

Selain asyik bermain, si anak juga sering memerhatikan seorang paman tua yang hampir setiap hari datang ke sungai untuk memancing. Setiap kali bermain di sungai, setiap kali pula ia selalu melihat sang paman asyik mengulurkan pancingnya. Kadang, tangkapannya hanya sedikit. Tetapi, tidak jarang juga ikan yang didapat banyak jumlahnya.Suatu sore, saat sang paman bersiap-siap hendak pulang dengan ikan hasil tangkapan yang hampir memenuhi keranjangnya, si anak mencoba mendekat. Ia menyapa sang paman sambil tersenyum senang. Melihat si anak mendekatinya, sang paman menyapa duluan. “Hai Nak, kamu mau ikan? Pilih saja sesukamu dan ambillah beberapa ekor. Bawa pulang dan minta ibumu untuk memasaknya sebagai lauk makan malam nanti,” kata si paman ramah.”Tidak, terima kasih Paman,” jawab si anak.

“Lhoo, paman perhatikan, kamu hampir setiap hari bermain di sini sambil melihat paman memancing. Sekarang ada ikan yang paman tawarkan kepadamu, kenapa engkau tolak?”

“Saya senang memerhatikan Paman memancing, karena saya ingin bisa memancing seperti Paman. Apakah Paman mau mengajari saya bagaimana caranya memancing?” tanya si anak penuh harap.

“Wah wah wah. Ternyata kamu anak yang pintar. Dengan belajar memancing engkau bisa mendapatkan ikan sebanyak yang kamu mau di sungai ini. Baiklah. Karena kamu tidak mau ikannya, paman beri kamu alat pancing ini. Besok kita mulai pelajaran memancingnya, ya?”

Keesokan harinya, si bocah dengan bersemangat kembali ke tepi sungai untuk belajar memancing bersama sang paman. Mereka memasang umpan, melempar tali kail ke sungai, menunggu dengan sabar, dan hup… kail pun tenggelam ke sungai dengan umpan yang menarik ikan-ikan untuk memakannya. Sesaat, umpan terlihat bergoyang-goyang didekati kerumunan ikan. Saat itulah, ketika ada ikan yang memakan umpan, sang paman dan anak tadi segera bergegas menarik tongkat kail dengan ikan hasil tangkapan berada diujungnya.

Begitu seterusnya. Setiap kali berhasil menarik ikan, mereka kemudian melemparkan kembali kail yang telah diberi umpan. Memasangnya kembali, melemparkan ke sungai, menunggu dimakan ikan, melepaskan mata kail dari mulut ikan, hingga sore hari tiba.

Ketika menjelang pulang, si anak yang menikmati hari memancingnya bersama sang paman bertanya, “Paman, belajar memancing ikan hanya begini saja atau masih ada jurus yang lain?”

Mendengar pertanyaan tersebut, sang paman tersenyum bijak. “Benar anakku, kegiatan memancing ya hanya begini saja. Yang perlu kamu latih adalah kesabaran dan ketekunan menjalaninya. Kemudian fokus pada tujuan dan konsentrasilah pada apa yang sedang kamu kerjakan. Belajar memancing sama dengan belajar di kehidupan ini, setiap hari mengulang hal yang sama. Tetapi tentunya yang diulang harus hal-hal yang baik. Sabar, tekun, fokus pada tujuan dan konsentrasi pada apa yang sedang kamu kerjakan, maka apa yang menjadi tujuanmu bisa tercapai.”


Disunting dari : http://endriputro.wordpress.com/2011/04/23/artikel-si-pemancing-cilik/

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Purworejo kotamu, kotaku, kota kita



http://budhisetyawan.wordpress.com

Beduk di Masjid Kota Purworejo memang hebat. Konon Bedhuk tersebut adala bedhuk terbesar didunia. yang dimaksud terbesar bukan saja bentuk/volume nya saja tapi lebih karena dibuat dengan memakai kayu dan kulit yang tidak ada sambungannya.
Besarnya bisa dibayangkan seukuran orang dewasa bisa berdiri didalamnya.

Masa kecilku sering bermain didepan Masjid terutama disaat bulan Puasa. Aku dengan teman-teman selalu asyik bermain sambil menunggu datangnya berbuka Puasa. Saat itu yang kami tunggu-tunggu, pasalnya sebagai tanda buka pasti di ledakkan semacam bomb kecil yang suaranya menggema di sebagian besar kota sampai jarak yang cukup jauh.

Oya ... biasanya aku dan teman-teman mengkorek-korek tanah dibawah rumput alun-alun untuk mencari "uret" yang keesokan hari pulang sekolah uret tsh dipakai umpan memancing di Kedung sungai Bogowonto.

Ah ..... jadi kangen mancing lagi di Bogowonto, kapan-kapan nostalgia kesana asyik juga kalei ....

Ijinkan aku rindu kotamu kawan


----- oOo -----

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Purworejo - Rinduku masa kecilku


Aku bukan asli Purworejo, aku lahir di Sala (Surakarta) sekian puluh tahun yang lalu. Tapi sebagian besar aku lebih banyak tinggal di Purworejo sejak pertengahan tahun ajaran 1962-1963.

Sekolah diluar kota terus kerja dan terus hidup bersama dengan belahan jiwa dan akhirnya menetap di Salatiga.
Setengah hidupku aku habiskan di Salatiga dan hidupku sekarang sadah sampai diujung jalan.
Separo jiwaku telah pulang memenuhi panggilan Bapa di Surga.

Aku tidak tahu apakah aku cinta dengan Purworejo karena memang aku jatuh cinta, apa karena memenuhi norma dan susila saja. Sudah sewajarnya kalau aku cinta Purworejo, ada beberapa alasan mengapa demikian. Alasan itu terdengar klasik, kira-kira sbb :
  • Aku pernah hidup di Puworejo di jalan Kesatrian no 1
  • Aku punya teman bermain di kampung Plaosan
  • Aku pernah sekolah di Sekolah Rakyat Kontroliran belakang Gereja GPIB Alun-alun.
  • Aku pernah sekolah di SMP 3 sebelah Gedung Bioskop Bagelen
  • Aku pernah bermain bola, layang-layang dan lari-lari di Alun-alun depan Kabupaten.
  • Aku pernah mancing di sungai Bogowonto, naik prau gethek, cari jangkrik dsb.
  • Aku punya mBakyu lahir di Purworejo di tahun 1942 dan sampai sekarang di Purworejo
  • Aku punya Bapak dan Ibu, beliau berdua dimakam di Krekop Purworejo
  • Aku kalau pulang mudik ya ke Purworejo

Sedemikian erat dan dalamnya kehidupanku dengan kota Purworejo sehingga wajar kalau aku mengaku orang Purworejo. Walau sebenarnya aku kadang merasa bukan dilahirkan disana, sehingga cukup sulit dan merasa tidak nyaman menyebut diri aku asli Purworejo. Sedangkan kalau aku mengaku asli Sala ya sama saja tidak enak sebab orang tuaku bukan asli Sala, kebetulan saja aku dilahirkan di kota Sala.

Apalah artinya sebuah keaslian, yang penting aku umat ciptaan Tuhan YME dan orang suku Jawa bangsa Indonesia, jelas itu pasti benar dan syah saya memang orang Indonesia tercinta.

Hidup Indonesiaku, aman, damai dan sejahteralah selalu. Amin ....


Sekolah Rakyat Kontroliran

Disinilah aku sekolah jaman dulu


Sekolah Rakyat Konroliran Purworejo

Tampak Depan

Tampak Belakang

Door Loop


Sekolahanku , teman-temanku

Aku rindu kamu


Kamis, 1 Januari 1970
Studi Teknis Arkeologis SDN Purworejo

Pada bulan April 2009 tim dari Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Jawa Tengah melakukan kegiatan Studi Teknis Arkeologis terhadap SDN Purworejo. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai langkah awal yang akan menjadi dasar usulan dan pedoman teknis dalam pelaksanaan pemugaran, sebagai salah satu upaya pelestarian Benda Cagar Budaya (BCB). Hal ini perlu dilakukan, mengingat kondisi fisik BCB pada umumnya telah banyak mengalami kerusakan dan pelapukan, yang disebabkan oleh beberapa faktor antara lain pengaruh alam, unsur-unsur kimiawi, biologis, dan perbuatan manusia. Selain itu, faktor usia yang sudah cukup tua dan bahan BCB yang cukup rentan terhadap faktor cuaca juga mempercepat proses tersebut.
SDN Purworejo merupakan salah satu peninggalan masa kolonial yang ada di Purworejo, yang sampai saat ini masih difungsikan sebagai sekolah. SDN Purworejo terletak di Jl. Jendral Urip Sumoharjo No. 18 Purworejo atau 07° 42' 52,8” Lintang Selatan dan 110° 00' 37,8” Bujur Timur.

Pendirian bangunan SDN Purworejo diperkirakan sejaman dengan Markas Korps Polisi Militer dan Markas Brigade Infantri 412 yang terletak di sebelah selatan gedung sekolah ini. Pembangunan SD Purworejo memang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan bagi anak-anak tentara Belanda yang bertugas di Purworejo.
SDN Purworejo pada masa Belanda dulu bernama Gouvernement Europesche Lagere School, didirikan pada tahun 1848. Sekolah ini merupakan sekolah rendah yang diperuntukkan bagi anak-anak orang Eropa. Pada perkembangan selanjutnya, tahun 1852, sekolah ini diubah menjadi sekolah untuk anak-anak pribumi (Hollands Inlandsche School). Kurikulum yang diajarkan untuk anak-anak pribumi antara lain membaca dan menulis jawa, berhitung, ilmu bumi, dan ilmu ukur. Inlandsche School mengalami pasang surut seiring kebijakan pemerintah kolonial Belanda, yang dilanjutkan dengan perang kemerdekaan sehingga kemudian berganti nama menjadi Sekolah Rakyat Kontrolieren (baca: Kontroliran). Sekolah ini merupakan percontohan dan sekolah kendali mutu pada waktu itu.
Dalam perjalanannya, terkait animo masyarakat yang sangat tinggi untuk menyekolahkan anaknya, sekolah ini dipecah menjadi dua, yaitu SDN Kontroliran dan SDN Purworejo I. Sesuai dengan Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Tengah No. 421.2/035/I/57/85 SDN Kontroliran diganti namanya menjadi SDN Purworejo II. Kemudian sejak tahun pelajaran 2003/2004 dengan Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purworejo No. 188.4/5705/2003, SDN Purworejo I dan SDN Purworejo II digabung menjadi satu dengan nama SDN Purworejo (_, 2008: 1).
Bangunan lama yang ada di SDN Purworejo terdiri dari bangunan induk (lima ruang kelas dan gudang), doorloop, kamar mandi/WC dan aula. Beberapa ciri kolonial yang masih tampak pada bangunan induk antara lain pada pintu, jendela, dan langit-langit yang cukup tinggi, serta lantai bangunan yang terbuat dari granit hitam. Sedangkan bangunan barunya terdiri dari ruang guru, ruang kelas pada sisi selatan, timur dan utara), perpustakaan, musholla, ruang ketrampilan, bimbingan dan penyuluhan, ruang UKS, rumah dinas penjaga sekolah, ruang gugus depan dan kamar mandi/WC baru.
Secara keseluruhan, bangunan di SDN Purworejo belum banyak mengalami perubahan, kecuali dengan berdirinya bangunan-bangunan baru sebagai pelengkap kebutuhan untuk keperluan pendidikan dan pengajaran.
Rencana perbaikan difokuskan pada bangunan induk dan aula terutama pada perkuatan konstruksi dan peningkatan penampilan bangunan.
Berdasarkan hasil studi dapat disimpulkan bahwa komponen bangunan SDN Purworejo banyak yang masih terjaga keasliannya, salah satunya adalah lantai yang terbuat dari bahan granit hitam. Untuk itu perlu dijaga kelestariannya, dengan cara dilakukan tindakan konservasi pada komponen yang mengalami keausan maupun kerusakan, sehingga akan mencegah kerusakan lebih lanjut dan bukan dilakukan penggantian terhadap komponen-komponennya.

Sumber : http://purbakalajawatengah.org/cetak.php?jenis=berita&id=73
Ilustrasi gambar :
http://denmasbrindhil.wordpress.com/2011/03/14/daytrip-ke-salaman-magelang/?blogsub=confirming#subscribe-blog


Salam untuk para Guru dan para Siswa SDN Purworejo.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Aku tak mau kehilangan bayangmu

Kucari bayangmu dalam galaunya hatiku
Sepeninggal dirimu, aku merasa makin sayang kepadamu
Dengan jelas kukatakan pada dunia
Aku makin cinta

Tuhan ..... yang aku sembah .....
Tolong sampaikan rinduku padanya.
Berilah aku mimpi waktu aku tidur juga saat aku bangun
Perkenankanlah aku menikmati bayangnya
Walau sebatas kerinduanku yang terselip dalam kalbu

Tak ada lagi yang bersandar dibahuku
Tak bisa lagi tangan ini membelaimu
Aku tak tahu kapan waktuku
Yang kutahu aku sangat mengasihimu
Sampai kapanpun aku tetap milikmu
Tak tergeser dan tak tergantikan.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Aku makin cinta sama kamu




Sekian tahun kita bersama
Suka dan duka kita alami berdua
Kini kamu lebih dulu sampai diujung jalan
beberapa hari sebelum kamu pergi tinggalkanku
Aku sempat mengulangi janji setiaku
Waktu kita di hadapan Hamba Tuhan
Dulu kita saling berjanji
Kamu tidak akan meninggalkanku
Aku pun tak kan meninggalkanmu
Aku tetap setia dengan janjiku
Aku tidak akan meninggalkanmu

Tunggu aku, sampai tiba waktuku.




  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Saat aku lanjut usia

Sheila On 7 - Saat Aku Lanjut Usia

Ada yang lucu sama makan siang hari ini.


sebelumnya, 2 malam yang lalu, aku nyanyi2 lagu sheila on 7 (saat aku lanjut usia). seneng sama itu lagu, liriknya seru.

Ini dia..


Saat aku lanjut usia
Saat ragaku terasa tua
Tetaplah kau slalu di sini
Menemani aku bernyanyi
Saat rambutku mulai rontok
Yakinlah ku tetap setia
Memijit pundakmu hingga kau tertidur pulas

Genggam tanganku saat tubuhku terasa linu
Kupeluk erat tubuhmu saat dingin menyerangmu
Kita lawan bersama, dingin dan panas dunia
Saat kaki tlah lemah kita saling menopang
Hingga nanti di suatu pagi salah satu dari kita mati
Sampai jumpa di kehidupan yang lain

Saat perutku mulai buncit
Yakinlah ku tetap yang tersexy
Dan tetaplah kau slalu menanti
Nyanyianku di malam hari


*bagus kan liriknya! haha*
....

siang ini, unyu nyamperin ke kantor, setelah beberapa saat becandaan, kita makan siang bareng di warung makan 'seselera'.

unyu mesen soto daging, aku mesen nasi goreng ikan asin.

pas lagi nungguin makanan datang, tiba2 ada pasangan kakek nenek duduk semeja sama kita.

hm, hm, hm, aku nyeletuk aja sama unyu, "nyu, kaya gitu tuh kita ntar yah! setia sampai tua".
unyu noleh dan nimpalin sambil senyum2, "hehe, iya sayaang.."

dan secara automatic si otak ngingetin lagu sheila in 7 'saat aku lanjut usia'..

ngomong lagi sama unyu, "kayak lagu sheila, nyu, haha"
unyu nyambung, "iya bener, saat perutku mulai buncit", sambil gelitikin perut aku,

kita jadi ngebahas pasangan kakek nenek yang udah tua tapi masih mesra itu. si nenek ngelapin tangan kakek yang ada bekas sambelnya, hmm terpikir apa aku bisa saling mencintai dan perhatian sama wanita yang berada di sebelahku sama kayak kakek nenek yg ada di sebelah kami.

well, itu harapan.

Asik ngebicarain kemesraan kakek nenek, ga nyadar suaraku agak keras, dan unyu negur, "ssst.. jangan kenceng2, kedengaran loh yank!"

sahutanku cukup atraktif, "biarin aja nyu, paling mereka juga lagi bicarain kita. si kakek mungkin aja lagi bilang sama si nenek, nek, kita dulu gitu juga ya waktu muda.. hahaha"

ngaco dah..

dan akhirnya makan siang selesai,
dibumbui dengan sedikit pengharapan, bahwa hubungan ini harus berusaha sekuat-kuatnya dipertahankan hingga ajal yang memisahkan. amin.


i love you, unyu :-*




http://catatanpermen.blogspot.com/2010/05/sheila-on-7-saat-aku-lanjut-usia.html

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Jika aku tua nanti


Jika aku tua nanti

Bersabarlah anakku

Jika aku tua nanti

Mengertilah terhadapku

.

Jika aku lupa cara mengikat sepatuku

Ingatlah saat ku dulu mengajarimu

Jika aku berulang-ulang mengatakan sesuatu

Bersabarlah mendengarkanku

.

Jangan memutus pembicaraanku

Walau sudah bosan telingamu

Jika aku seketika lupa pembicaraan kita

Berilah aku waktu untuk mengingatnya

.

Bagiku apa yang dibicarakan tidaklah penting

Asal kau ada mendengarkan disampingku

Saat kau kecil aku harus mengulang cerita

Yang telah beratus kali kubacakan agar kau tertidur dan gembira

.

Jika aku tua nanti

Rengkuhlah jemariku ini

Beri aku perhatianmu

Yang tak pernah henti

.

Jika aku perlu kau memandikanku

Janganlah marah kepadaku

Ingatlah sewaktu kau kecil dulu

Aku harus memakai seribu cara untuk membujukmu

.

Kalau aku tak paham informasi dan hal baru

Janganlah mengejekku

Ingatlah dahulu aku harus bersabar

Menjawab setiap “mengapa” darimu

.

Jika nanti aku lemah dan tak sanggup berjalan lagi

Ingatlah saat kau dulu belajar menapakkan kaki

Ulurkanlah tanganmu yang masih kuat untuk memapahku

Seperti saat aku dulu mendampingimu

.

Kini, temani aku jalani sisa usiaku

Berikan kasih tulusmu

Kan ku balas dengan rasa syukurku

Serta cinta tak terhingga untukmu

.

Jika aku tua nanti

Kelak kan tiba waktuku tuk pergi

Panjatkanlah selalu doamu padaNya Yang Maha Tinggi

Karena permohonanmu kan melesat bagai cahaya dalam kuburku yang menerangi

.

Jangan kau tangisi dan ratapi aku dengan kesedihanmu

Berdoa dan perbanyaklah amal baikmu

Doa anak saleh yang kan membantu

Dan menjadi pelita dalam kuburku

.

Jadilah orang yang berbakti

Isi hidup dengan hal yang berarti

Agar kelak Dia kan mempertemukan kita kembali

Ditaman surgaNya yang abadi



http://angganordana.wordpress.com/2010/08/01/jika-aku-tua-nanti/

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Cinta tersimpul rapi



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Semua ajaib




Manusia bernafas itu adalah "Keajaiban"

Coba kita renungkan, bagaimana kita bisa hidup dengan organ tubuh yang kelihatannya sepele. Padahal apa yang terjadi didalam kehidupan ini adalah keajaiban.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Keajaiban

Selasa, 10 Januari 2012


liam Derbyshire Penderita Penyakit Langka, Berhenti Bernafas Saat Tidur

Metrogaya-liam Derbyshire menantang vonis dokternya yang menyatakan ia tak akan bertahan hingga usia 11 karena penyakit aneh dimana dia berhenti bernafas setiap kali tertidur. Untuk itu orangtuanya harus memakaikan alat pendukung pernafasan setiap malam untuk menjaganya tetap hidup.

liam Derbyshire diduga menderita sejenis kondisi penyakit langka yang disebut central hypoventilation, yang juga dikenal sebagai kutukan ondine, yang berarti dia berhenti bernafas setiap kali terlelap. Keluarganya di Gosport, Hants, telah menghabiskan banyak biaya listrik untuk peralatan bantu pernafasan dan juga memasang lampu emergency jika terjadi mati listrik saat malam.

Liam bersekolah di sekolah khusus Heathfield di Fareham, Hants, dan harus dipasangi tabung tracheostomy pernafasan untuk seumur hidup di tenggorokannya. Dia pun sedang menjalani pemulihan dari kanker yang ia derita saat masih kecil. Namun meski begitu, liam menolak prediksi dokter.

Ibunya, kim, 50, mengatakan, “Setiap hari dokter merasa kagum betapa sehatnya dia. Dia melampaui semua dugaan. Kami harus terus mengawasinya. Dia bisa sangat aktif dan kemudian detak jantungnya bisa jadi benar-benar turun. Dia sangat bersemangat, dia fantastis. Dia senang tersenyum dan tertawa. Dia sangat penuh kasih-sayang. Dia memiliki semua sifat kebanyakan anak-anak. Setiap hari dalam hidupnya merupakan bonus.”

dr. Gary connet, yang merawat liam di Southampton General Hospital, Hants, mengatakan, “Ini benar-benar kondisi yang sangat langka. Liam adalah pasien pertama yang saya diagnosa dengan central hypoventilation saat saya datang ke rumah sakit ini 12 tahun lalu. Yang paling tidak biasa tentang liam adalah dia memiliki kanker yang tumbuh didalam dan ia memiliki masalah dengan usus besarnya. Saya tidk bisa menemukan laporan apapun tentang anak-anak yang memiliki semua masalah ini dan hidup. Ini cukup mengagumkan. Saya akan mengatakan dia unik dalam skala dunia.”

Kutukan ondine merupakan referensi terhadap mitos ondine, peri air yang memiliki kekasih yang tak setia. Ia bersumpah pada ondine bahwa di setiap nafasnya saat bangun tidur adalah pernyataan cintanya, dan ketika dia menyeleweng, peri itu mengutuknya jika kekasihnya itu tidur, dia akan lupa untuk bernafas.

Liam mendapatkan perhatian 24 jam dan seseorang dibayar untuk mengawasinya di malam hari supaya orangtuanya bisa tidur. Dia memiliki ventilator berbatere jika dia tertidur di mobil atau pesawat. Dia harus memakan porsi besar makanan sehari-hari karena dia memiliki sistem pencernaan yang sangat kecil. Keluarganya menghabiskan £700 per bulan untuk makanannya sendiri karena pola makan liam yang tak biasa.(yc/fenz-capri.blogspot)


Sumber :

http://www.metrogaya.com/home/liam-derbyshire-penderita-penyakit-langka-berhenti-bernafas-saat-tidur

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Sembilu dihatiku




Sembilu dihatiku

Menyayat

Sakit

Perih

Pedih









Cintaku, Aku datang ketempat persemayamanmu bersama buah hati kita. Aku rindu, anak-anakmu juga kangen.

Hari-hari kurasa sepi, sakit, perih, pedih bagai sembilu menyayat hatiku.
Kemarin tanggal 6 Januari 2012 di tempat kita tinggal ada pembaruan eKTP, aku ingat kamu. Hanya kamu yang tidak mendapat undangan ke Kecamatan.
Lebih perih lagi waktu aku melihat Kartu Keluarga Kita, disana masih terlihat namamu.
Aku tahu, besuk namamu akan dihapus, tidak akan lagi disebut dan dipanggil seperti dahulu. Sayang .... aku kangen kamu, walau dunia tak lagi mengenalmu dan tak lagi mengenangmu, tapi aku dan anak-anak kita akan selalu ingat kamu.
Berbahagialah bersama Bapa di Surga. Tunggu aku ya .... aku mohon dengan Tuhan, aku diberi tabah dan aku ingin menyelesaikan tanggung jawabku kepada buah hati kita. Harapanku, mereka bisa mentas semua. Baru aku segera menyusulmu.
Aku masih tetap memegang janjiku, aku tak akan meninggalkanmu. Hanya kamu seorang belahan jiwaku, sampai waktuku tiba.
Sudah ya sayang .... kekasihku yang aku rindu ..... lain waktu aku menjengukmu lagi.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS