Jika aku tua nanti
Bersabarlah anakku
Jika aku tua nanti
Mengertilah terhadapku
.
Jika aku lupa cara mengikat sepatuku
Ingatlah saat ku dulu mengajarimu
Jika aku berulang-ulang mengatakan sesuatu
Bersabarlah mendengarkanku
.
Jangan memutus pembicaraanku
Walau sudah bosan telingamu
Jika aku seketika lupa pembicaraan kita
Berilah aku waktu untuk mengingatnya
.
Bagiku apa yang dibicarakan tidaklah penting
Asal kau ada mendengarkan disampingku
Saat kau kecil aku harus mengulang cerita
Yang telah beratus kali kubacakan agar kau tertidur dan gembira
.
Jika aku tua nanti
Rengkuhlah jemariku ini
Beri aku perhatianmu
Yang tak pernah henti
.
Jika aku perlu kau memandikanku
Janganlah marah kepadaku
Ingatlah sewaktu kau kecil dulu
Aku harus memakai seribu cara untuk membujukmu
.
Kalau aku tak paham informasi dan hal baru
Janganlah mengejekku
Ingatlah dahulu aku harus bersabar
Menjawab setiap “mengapa” darimu
.
Jika nanti aku lemah dan tak sanggup berjalan lagi
Ingatlah saat kau dulu belajar menapakkan kaki
Ulurkanlah tanganmu yang masih kuat untuk memapahku
Seperti saat aku dulu mendampingimu
.
Kini, temani aku jalani sisa usiaku
Berikan kasih tulusmu
Kan ku balas dengan rasa syukurku
Serta cinta tak terhingga untukmu
.
Jika aku tua nanti
Kelak kan tiba waktuku tuk pergi
Panjatkanlah selalu doamu padaNya Yang Maha Tinggi
Karena permohonanmu kan melesat bagai cahaya dalam kuburku yang menerangi
.
Jangan kau tangisi dan ratapi aku dengan kesedihanmu
Berdoa dan perbanyaklah amal baikmu
Doa anak saleh yang kan membantu
Dan menjadi pelita dalam kuburku
.
Jadilah orang yang berbakti
Isi hidup dengan hal yang berarti
Agar kelak Dia kan mempertemukan kita kembali
Ditaman surgaNya yang abadi
http://angganordana.wordpress.com/2010/08/01/jika-aku-tua-nanti/
0 komentar:
Posting Komentar