RSS

Purworejo - Rinduku masa kecilku


Aku bukan asli Purworejo, aku lahir di Sala (Surakarta) sekian puluh tahun yang lalu. Tapi sebagian besar aku lebih banyak tinggal di Purworejo sejak pertengahan tahun ajaran 1962-1963.

Sekolah diluar kota terus kerja dan terus hidup bersama dengan belahan jiwa dan akhirnya menetap di Salatiga.
Setengah hidupku aku habiskan di Salatiga dan hidupku sekarang sadah sampai diujung jalan.
Separo jiwaku telah pulang memenuhi panggilan Bapa di Surga.

Aku tidak tahu apakah aku cinta dengan Purworejo karena memang aku jatuh cinta, apa karena memenuhi norma dan susila saja. Sudah sewajarnya kalau aku cinta Purworejo, ada beberapa alasan mengapa demikian. Alasan itu terdengar klasik, kira-kira sbb :
  • Aku pernah hidup di Puworejo di jalan Kesatrian no 1
  • Aku punya teman bermain di kampung Plaosan
  • Aku pernah sekolah di Sekolah Rakyat Kontroliran belakang Gereja GPIB Alun-alun.
  • Aku pernah sekolah di SMP 3 sebelah Gedung Bioskop Bagelen
  • Aku pernah bermain bola, layang-layang dan lari-lari di Alun-alun depan Kabupaten.
  • Aku pernah mancing di sungai Bogowonto, naik prau gethek, cari jangkrik dsb.
  • Aku punya mBakyu lahir di Purworejo di tahun 1942 dan sampai sekarang di Purworejo
  • Aku punya Bapak dan Ibu, beliau berdua dimakam di Krekop Purworejo
  • Aku kalau pulang mudik ya ke Purworejo

Sedemikian erat dan dalamnya kehidupanku dengan kota Purworejo sehingga wajar kalau aku mengaku orang Purworejo. Walau sebenarnya aku kadang merasa bukan dilahirkan disana, sehingga cukup sulit dan merasa tidak nyaman menyebut diri aku asli Purworejo. Sedangkan kalau aku mengaku asli Sala ya sama saja tidak enak sebab orang tuaku bukan asli Sala, kebetulan saja aku dilahirkan di kota Sala.

Apalah artinya sebuah keaslian, yang penting aku umat ciptaan Tuhan YME dan orang suku Jawa bangsa Indonesia, jelas itu pasti benar dan syah saya memang orang Indonesia tercinta.

Hidup Indonesiaku, aman, damai dan sejahteralah selalu. Amin ....


Sekolah Rakyat Kontroliran

Disinilah aku sekolah jaman dulu


Sekolah Rakyat Konroliran Purworejo

Tampak Depan

Tampak Belakang

Door Loop


Sekolahanku , teman-temanku

Aku rindu kamu


Kamis, 1 Januari 1970
Studi Teknis Arkeologis SDN Purworejo

Pada bulan April 2009 tim dari Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Jawa Tengah melakukan kegiatan Studi Teknis Arkeologis terhadap SDN Purworejo. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai langkah awal yang akan menjadi dasar usulan dan pedoman teknis dalam pelaksanaan pemugaran, sebagai salah satu upaya pelestarian Benda Cagar Budaya (BCB). Hal ini perlu dilakukan, mengingat kondisi fisik BCB pada umumnya telah banyak mengalami kerusakan dan pelapukan, yang disebabkan oleh beberapa faktor antara lain pengaruh alam, unsur-unsur kimiawi, biologis, dan perbuatan manusia. Selain itu, faktor usia yang sudah cukup tua dan bahan BCB yang cukup rentan terhadap faktor cuaca juga mempercepat proses tersebut.
SDN Purworejo merupakan salah satu peninggalan masa kolonial yang ada di Purworejo, yang sampai saat ini masih difungsikan sebagai sekolah. SDN Purworejo terletak di Jl. Jendral Urip Sumoharjo No. 18 Purworejo atau 07° 42' 52,8” Lintang Selatan dan 110° 00' 37,8” Bujur Timur.

Pendirian bangunan SDN Purworejo diperkirakan sejaman dengan Markas Korps Polisi Militer dan Markas Brigade Infantri 412 yang terletak di sebelah selatan gedung sekolah ini. Pembangunan SD Purworejo memang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan bagi anak-anak tentara Belanda yang bertugas di Purworejo.
SDN Purworejo pada masa Belanda dulu bernama Gouvernement Europesche Lagere School, didirikan pada tahun 1848. Sekolah ini merupakan sekolah rendah yang diperuntukkan bagi anak-anak orang Eropa. Pada perkembangan selanjutnya, tahun 1852, sekolah ini diubah menjadi sekolah untuk anak-anak pribumi (Hollands Inlandsche School). Kurikulum yang diajarkan untuk anak-anak pribumi antara lain membaca dan menulis jawa, berhitung, ilmu bumi, dan ilmu ukur. Inlandsche School mengalami pasang surut seiring kebijakan pemerintah kolonial Belanda, yang dilanjutkan dengan perang kemerdekaan sehingga kemudian berganti nama menjadi Sekolah Rakyat Kontrolieren (baca: Kontroliran). Sekolah ini merupakan percontohan dan sekolah kendali mutu pada waktu itu.
Dalam perjalanannya, terkait animo masyarakat yang sangat tinggi untuk menyekolahkan anaknya, sekolah ini dipecah menjadi dua, yaitu SDN Kontroliran dan SDN Purworejo I. Sesuai dengan Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Tengah No. 421.2/035/I/57/85 SDN Kontroliran diganti namanya menjadi SDN Purworejo II. Kemudian sejak tahun pelajaran 2003/2004 dengan Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purworejo No. 188.4/5705/2003, SDN Purworejo I dan SDN Purworejo II digabung menjadi satu dengan nama SDN Purworejo (_, 2008: 1).
Bangunan lama yang ada di SDN Purworejo terdiri dari bangunan induk (lima ruang kelas dan gudang), doorloop, kamar mandi/WC dan aula. Beberapa ciri kolonial yang masih tampak pada bangunan induk antara lain pada pintu, jendela, dan langit-langit yang cukup tinggi, serta lantai bangunan yang terbuat dari granit hitam. Sedangkan bangunan barunya terdiri dari ruang guru, ruang kelas pada sisi selatan, timur dan utara), perpustakaan, musholla, ruang ketrampilan, bimbingan dan penyuluhan, ruang UKS, rumah dinas penjaga sekolah, ruang gugus depan dan kamar mandi/WC baru.
Secara keseluruhan, bangunan di SDN Purworejo belum banyak mengalami perubahan, kecuali dengan berdirinya bangunan-bangunan baru sebagai pelengkap kebutuhan untuk keperluan pendidikan dan pengajaran.
Rencana perbaikan difokuskan pada bangunan induk dan aula terutama pada perkuatan konstruksi dan peningkatan penampilan bangunan.
Berdasarkan hasil studi dapat disimpulkan bahwa komponen bangunan SDN Purworejo banyak yang masih terjaga keasliannya, salah satunya adalah lantai yang terbuat dari bahan granit hitam. Untuk itu perlu dijaga kelestariannya, dengan cara dilakukan tindakan konservasi pada komponen yang mengalami keausan maupun kerusakan, sehingga akan mencegah kerusakan lebih lanjut dan bukan dilakukan penggantian terhadap komponen-komponennya.

Sumber : http://purbakalajawatengah.org/cetak.php?jenis=berita&id=73
Ilustrasi gambar :
http://denmasbrindhil.wordpress.com/2011/03/14/daytrip-ke-salaman-magelang/?blogsub=confirming#subscribe-blog


Salam untuk para Guru dan para Siswa SDN Purworejo.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar